INFO: IzRu Web dan Catatan IzRuYan dengan bangga mempersembahkan sebuah e-book / buku digital pertama dari IzRu Web, yang mengisahkan perjalanan seorang remaja yang terpaksa hidup tanpa smartphone selama ± 17 bulan setelah HP lamanya rusak. Dalam perjalanan penuh tantangan ini, dia belajar banyak tentang ketahanan dan harapan. Diangkat dari kisah nyata. Dapatkan e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang hanya di Trakteer IzRu Web dan ikuti kisahnya! Traktir dan Download Sekarang.

Momen Ar Rayyan Mengikuti Kegiatan Manasik Haji TK

Ar Rayyan Manasik Haji
Selamat datang kembali di web blog IzRu & Arrayan.

Kali ini, IzRuMin ingin membagikan cerita tentang momen Ar Rayyan mengikuti kegiatan manasik haji bersama banyak anak TK lainnya di wilayahnya. Bagaimana keseruan dan pengalaman Ar Rayyan selama melaksanakan kegiatan manasik haji bersama teman-teman TK-nya?

Sebelum itu, IzRuMin ingin mengajak Izruwebers semua untuk memberikan dukungan berupa donasi agar IzRuMin bisa terus aktif dan memberikan cerita-cerita menarik lainnya. Selain itu, donasi tersebut akan membantu IzRuMin dalam mengembangkan web blog ini serta web member IzRu Web lainnya. Dukungan dari kalian sangat berarti bagi IzRuMin!
Pada hari Sabtu, 7 Desember 2024, pemerintah daerah tempat tinggal IzRu dan Ar Rayyan menggelar kegiatan manasik haji untuk semua TK di kota mereka. Beberapa hari sebelumnya, para guru meminta orang tua siswa untuk menyiapkan kain ihram bagi anak laki-laki atau mukenah putih bagi anak perempuan.

Ar Rayyan tidak memiliki kain ihram, jadi orang tuanya memutuskan untuk meminjam kain ihram milik anak sepupunya IzRu dan Ar Rayyan.

Pada hari pelaksanaan, sebelum berangkat ke tempat kegiatan manasik haji, Ar Rayyan mengenakan pakaian biasa. Ia juga mengumpulkan batu-batu kecil seukuran kelereng sebanyak 10 buah untuk digunakan dalam pelemparan jumrah.

Sesampainya di lokasi, barulah Ar Rayyan mengganti pakaiannya dengan kain ihram. Suasana di sekitar tempat kegiatan manasik haji sangat ramai. Kegiatan ini diikuti oleh 22 TK di kecamatannya. Di sekitar lokasi juga ada pedagang yang mencoba meraup keuntungan. Misalnya, ada yang menjual kipas angin genggam (yang menurut ayahnya Ar Rayyan) seharga Rp 15.000, tetapi dijual dengan harga Rp 50.000, yang kemudian diberi diskon 20% menjadi Rp 40.000.

Sebelum acara inti dimulai, panitia menyelenggarakan kata sambutan yang mungkin dari pejabat dinas atau pejabat daerah setempat. Namun, banyak orang yang mengeluh karena sambutan tersebut berlangsung sangat lama, hingga berjam-jam. Ayahnya Ar Rayyan pun protes.

“Lama sekali kata sambutannya. Ini kan cuma anak TK, mereka tidak mengerti apa yang disampaikan,” keluh ayahnya.

Bahkan, beberapa anak TK merasa bosan dan kepanasan akibat durasi sambutan yang terlalu lama, termasuk teman Ar Rayyan yang sempat menangis.
Ar Rayyan Manasik Haji
Setelah menunggu lama, akhirnya kegiatan manasik haji dimulai. Para siswa TK diajak untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji seperti tawaf, sa'i, pelemparan jumrah, hingga tahalul.

Saat tawaf atau mengelilingi ka'bah, sebagian besar anak-anak TK mengikuti arahan panitia untuk mengelilingi ka'bah tiga kali. Namun, TK Ar Rayyan hanya melintas begitu saja tanpa berputar terlebih dahulu, dan langsung menuju tempat pengambilan air zam-zam (yang sebenarnya hanya air putih biasa). “Namanya juga manasik haji, masa pakai air zam-zam asli. 🤣”

Ayahnya Ar Rayyan merasa heran mengapa sekolah Ar Rayyan tidak mengikuti arahan tawaf seperti sekolah lainnya. Mungkin karena guru mereka kurang perhatian, atau mungkin juga panitia tidak memberikan arahan yang lebih jelas. Selain TK Ar Rayyan, ada satu TK lainnya yang juga tidak melaksanakan tawaf dengan benar.

Saat pelemparan jumrah, Ar Rayyan sempat melemparkan batu ke arah yang salah. Seharusnya batu dilemparkan ke tiang yang telah disediakan, namun ia melemparnya ke arah lain. Untungnya, batu itu tidak mengenai orang lain di sekitarnya. Ayahnya pun merasa heran.

“Hei, Ar Rayyan, lemparkan batunya ke arah tiang itu! Kenapa ke arah yang lain? Astaghfirullah, dia masih belum mengerti,” kata ayahnya.

Setelah mendapat petunjuk, barulah Ar Rayyan melempar batu ke arah tiang jumrah yang benar, meskipun sudah terlambat dan batunya hampir habis.

Selama kegiatan manasik haji, Ar Rayyan dan teman-temannya diberi makan oleh panitia, seperti nugget dan semangka.
Ar Rayyan Makan Nugget Saat Manasik Haji
Setelah menyelesaikan manasik haji, para anak-anak TK berkumpul untuk melakukan tahalul, yaitu pemotongan rambut. Namun, pemotongan rambut ini hanya dilakukan secara simbolis dan hanya berpura-pura saja, tidak benar-benar memotong rambut, meskipun disediakan gunting asli. Setelah tahalul, kegiatan manasik haji pun resmi selesai.

Sebelum pulang, Ar Rayyan dan kakaknya, Syahirah Ruzana, difoto oleh ayahnya di depan ka'bah sebagai kenang-kenangan.

Begitulah cerita kegiatan manasik haji Ar Rayyan yang berjalan lancar, meskipun sempat menunggu lama akibat kata sambutan yang sangat panjang.
Sebelum Ar Rayyan, kakaknya, Syahirah Ruzana, juga pernah mengikuti kegiatan manasik haji saat TK. Namun, abangnya, Muzaffar Izzat, tidak mengikuti kegiatan tersebut karena merasa cemas dan takut. Kini, ketika Muzaffar Izzat sudah dewasa, ia merasa heran dengan dirinya yang dulu enggan mengikuti manasik haji.

Yuk segera untuk Follow Blog atau download aplikasi IzRu Web sekarang, agar tidak ketinggalan cerita menarik lainnya dari web blog IzRu & Arrayan.
Jangan lupa juga buat baca cerita tentang seorang remaja yang merasa sedih akibat tidak punya HP selama ± 17 bulan setelah HP lama kesayangannya rusak mendadak. Baca e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang. Dapatkan hanya di Trakteer.
Terimakasih :)
×

Bagikan dengan Kode QR


QR Code

Posting Komentar

Download aplikasi IzRu Web gratis