INFO: IzRu Web dan Catatan IzRuYan dengan bangga mempersembahkan sebuah e-book / buku digital pertama dari IzRu Web, yang mengisahkan perjalanan seorang remaja yang terpaksa hidup tanpa smartphone selama ± 17 bulan setelah HP lamanya rusak. Dalam perjalanan penuh tantangan ini, dia belajar banyak tentang ketahanan dan harapan. Diangkat dari kisah nyata. Dapatkan e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang hanya di Trakteer IzRu Web dan ikuti kisahnya! Traktir dan Download Sekarang.

Kegiatan dan Keseruan Ar Rayyan Ikut Lomba Mewarnai dan Pawai

Ar Rayyan Ikut Lomba Mewarnai dan Pawai
Selamat datang kembali di web blog IzRu & Arrayan.

Kali ini, IzRuMin ingin berbagi cerita tentang Ar Rayyan yang mengikuti lomba mewarnai lagi. Selain itu, dia juga ikut pawai dengan memakai seragam polisi. Seperti apa ceritanya?

Sebelum itu, IzRuMin ingin mengajak kamu untuk memberikan donasi agar IzRuMin bisa terus aktif memberikan cerita menarik lainnya dan mengembangkan web blog ini menjadi lebih baik. Dukunganmu sangat berarti bagi IzRuMin.
Ar Rayyan Ikut Lomba Mewarnai Lagi
Ar Rayyan Ikut Lomba Mewarnai
Ar Rayyan menunjukkan gambar yang telah ia warnai pada perlombaan mewarnai
Dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional (meskipun sebenarnya Hari Anak sudah lewat beberapa bulan yang lalu, tepatnya pada Juli lalu, tetapi pemerintah setempat baru mengadakan kegiatan tersebut pada 22 Oktober 2024), Ar Rayyan kembali ditunjuk oleh guru TK-nya untuk mengikuti lomba mewarnai. Selain lomba mewarnai, ada juga lomba fashion show, memindahkan bendera, hafalan ayat pendek, dan banyak lagi.

Ar Rayyan diberikan arahan oleh orangtuanya untuk mewarnai gambarnya secara penuh, tanpa ada yang putih. Guru-gurunya pun memberikan arahan serupa.

Sebelum perlombaan dimulai, Ar Rayyan mendapatkan jajanan dari panitia, berupa snack wafer cokelat dan susu cokelat.

Saat waktu perlombaan tiba, Ar Rayyan fokus mewarnai. Berbeda dengan lomba sebelumnya, kali ini dia berusaha tidak melihat kiri dan kanan. Dia berusaha mewarnai gambarnya dengan rapi, tanpa menyisakan bagian putih.

Ar Rayyan menghabiskan cukup lama untuk mewarnai. Beberapa temannya sudah mengumpulkan hasilnya lebih dulu, sementara dia agak terlambat. Dari lima teman satu sekolah yang ikut, dia adalah yang keempat mengumpulkan hasilnya.

Sayangnya, gambar yang diwarnai Ar Rayyan kurang menarik, terutama warna rumah yang ia pilih, yaitu cokelat. Namun, bagian lainnya cukup bagus, terutama pagar di samping rumah yang berwarna-warni.
Ar Rayyan Ikut Pawai, Pakai Kostum Polisi
Ar Rayyan Ikut Lomba Mewarnai
Ar Rayyan memakai pakaian polisi (berwarna cokelat muda) sambil memegang bendera, sedang berbaris saat pawai
Keesokan harinya, pada 23 Oktober 2024, semua TK di kabupaten mengikuti kegiatan pawai. Ar Rayyan memakai seragam polisi yang merupakan milik sepupunya, yang dipinjamkan agar dia bisa memakainya saat pawai.

Beberapa hari sebelum acara, Ar Rayyan sangat tidak sabar untuk memakai seragam polisi dan mengikuti pawai. Saat hari pawai tiba, dia sangat senang dan bahkan berakting sebagai polisi kepada orangtuanya dan abangnya. 😁

Banyak anak laki-laki di TK-nya yang memilih kostum polisi, dan beberapa anak perempuan juga ikut berpakaian polisi. Selain polisi, ada juga anak-anak yang mengenakan pakaian perawat, dokter, tentara, pilot, pakaian adat, dan lain-lain.
Ar Rayyan Juara Lomba Mewarnai!!

Ar Rayyan ternyata berhasil meraih juara Harapan ke-2 (juara 5). Ini adalah peningkatan bagi Ar Rayyan. Menurut orangtuanya, jika warna rumahnya bukan cokelat, mungkin dia bisa mendapatkan juara yang lebih baik. Mungkin karena warna pagar yang berwarna-warni, juri memutuskan memberikan juara Harapan ke-2 kepada Ar Rayyan. Selamat! 👏

Orangtuanya menerima informasi tentang pencapaian ini saat kegiatan pawai, tetapi Ar Rayyan dan kedua orangtuanya sudah pulang ke rumah saat pengambilan piala. Karena pihak panitia tidak meminta para pemenang untuk menunggu.

Sayangnya, piala hasil prestasi Ar Rayyan disimpan di sekolah. Ar Rayyan mengatakan bahwa piala tersebut tidak bisa dibawa pulang. Ayahnya merasa kecewa karena piala itu seharusnya bisa dibawa pulang, mengingat perlombaan tersebut dilakukan secara mandiri. Jika perlombaan tersebut dilakukan secara berkelompok, piala tersebut baru bisa disimpan di sekolah.

Ayahnya berpikir bahwa jika Ar Rayyan mengikuti lomba lagi, dia tidak akan terlalu peduli apakah Ar Rayyan menang atau kalah, jika pada akhirnya piala itu tetap disimpan di sekolah. Namun, jika nanti piala bisa dibawa pulang saat lulus TK, orangtua Ar Rayyan akan tetap mendukungnya untuk berprestasi di lomba berikutnya.

Selain piala, pihak panitia juga akan memberikan piagam kepada masing-masing pemenang. Namun, hingga postingan ini dipublikasikan, piagam tersebut belum juga diterima, meskipun sudah lebih dari seminggu setelah perlombaan. Belum diketahui apakah piagam tersebut bisa dibawa pulang atau akan disimpan di sekolah seperti piala Ar Rayyan. Bagaimana pendapatmu tentang kebijakan sekolah TK Ar Rayyan ini?
Sekian dulu cerita dari IzRuMin kali ini. Jangan lupa untuk Follow Blog atau download aplikasi IzRu Web sekarang, supaya kamu tidak ketinggalan dengan cerita menarik lainnya dari web blog IzRu & Arrayan.
Jangan lupa juga buat baca cerita tentang seorang remaja yang merasa sedih akibat tidak punya HP selama ± 17 bulan setelah HP lama kesayangannya rusak mendadak. Baca e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang. Dapatkan hanya di Trakteer.
Terimakasih :)
×

Bagikan dengan Kode QR


QR Code

Posting Komentar

Download aplikasi IzRu Web gratis